Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif


 

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif

Metodologi untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga tergantung pada strategi audit pendahuluan. Strategi audit pendahuluan yang dapat dipilih auditor :

·         Primarily substantive approach

Auditor menganggap efektivitas struktur pengendalian intern kurang dapat diandalkan. Auditor akan lebih mengutamakan dan memperluas pengujian substantif.

Metodologi pemeriksaan yang digunakan auditor dalam pendekatan pengutamaan pengujian substantif :

1.      Menghimpun dan mendokumentasikan pemahaman struktur pengendalian intern.

2.      Menetapkan risiko pengendalian berdasar pengujian pengendalian yang dilakukan dalam menghimpun pemahaman struktur pengendalian intern.

3.      Menentukan kemungkinan dapat tidaknya dilakukan pengurangan lebih terhadap tingkat risiko pengendalian yang telah ditentukan.

4.      Melaksanakan pengujian pengendalian tambahan untuk memperoleh bukti tambahan mengenai efektivitas operasi.

5.      Melakukan revisi atau menetapkan kembali risiko pengendalian berdasar bukti tambahan.

6.      Melakukan dokumentasi atas penetapan risiko pengendalian.

7.      Melakukan penilaian terhadap kemampuan tingkat risiko pengendalian yang telah ditetapkan tersebut, untuk mendukung tingkat pengujian substantif yang direncanakan auditor.

8.      Merancang pengujian substantif.

·         Lower assessed level of control risk approach

Auditor menganggap efektivitas struktur pengendalian intern dapat diandalkan. Auditor lebih banyak melakukan pengujian pengendalian.

Metodologi pemeriksaan yang digunakan auditor dalam pendekatan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan lebih rendah :

1.      Menghimpun dan mendokumentasikan  pemahaman struktur pengendalian intern.

2.      Merencanakan dan melaksanakan pengujian pengendalian.

3.      Menetapkan risiko pengendalian.

4.      Melakukan dokumentasi atas penetapan risiko pengendalian.

5.      Melakukan penilaian terhadap kemampuan tingkat risiko pengendalian yang telah ditetapkan tersebut, untuk mendukung tingkat pengujian substantive yang direncanakan auditor.

6.      Merancang pengujian substantif.

Pengujian Pengendalian

è Pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan dan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian intern. Pengujian pengendalian dilaksanakan untuk menilai efektivitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji material dalam suatu asersi laporan keuangan.

Prosedur pengujian pengendalian :

1.      Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan klien.

2.      Pengamatan terhadap karyawan klien dalam melaksanakan tugasnya.

3.      Melakukan inspeksi terhadap dokumen, catatan, dan laporan.

4.      Mengulang kembali pelaksanaan pengendalian oleh auditor.

Penentuan risiko pengendalian :

1.      Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi untuk asersi tersebut.

2.      Mengidentifikasi pengendalian yang dapat mencegah atau mendeteksi salah saji.

3.      Menghimpun bukti dari pengujian pengendalian apakah rancangan dan operasi pengendalian relevan adalah efektif.

4.      Mengevaluasi bukti yang diperoleh.

5.      Menentukan risiko pengendalian.

Risiko deteksi à fungsi efektivitas prosedur audit. Semakin efektif prosedur audit yang diterapkan auditor, semakin kecil risiko deteksi aktualnya.

Risiko deteksi dapat ditekan atau diturunkan auditor dengan cara :

1.      Melakukan perencanaan audit yang memadai.

2.      Melakukan supervise atau pengawasan yang tepat.

3.      Menerapkan prosedur audit secara efektif.

4.      Menerapkan standar pengendalian mutu pemeriksaan.

Perancangan pengujian substantif :

1.      Sifat pengujian

2.      Waktu pengujian

3.      Luas pengujian substantif yang perlu untuk memenuhi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap aseresi

Prosedur pengujian substantif :

1.      Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja tugas mereka.

2.      Pengamatan atau observasi terhadap personel dalam melaksanakan tugas mereka.

3.      Menginspeksi dokumen dan catatan.

4.      Melakukan perhitungan kembali atau reperforming.

5.      Konfirmasi

6.      Analisis

7.      Tracing atau pengusutan

8.      Vourching atau penelusuran

Post a Comment

Previous Post Next Post