Apa itu E-Government dan contohnya?

 


Pengertian E-Government

Di era globalisasi seperti saat ini, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, keterjangkauan, dan transparansi. Pada lembaga pemerintahan, dalam era otonomi perlu mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). E-Government adalah sebuah infrastruktur IT yang dibentuk oleh pemerintah untuk melayani masyarakat dalam bentuk teknologi informasi. Pemerintah dalam mempersiapkan visi dan misi kebijakan teknologi informasi, lebih memperhatikan faktor equity (menjadikan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi penggunaan umum). Untuk mewujudkan visi dan misi teknologi informasi yang efektif perlu diadakan komputerisasi pemerintahan atau e-government dan peningkatan sumber daya manusia dan pendidikan di bidang teknologi informasi. Hal ini bertujuan karena penerapan teknologi informasi akan menjadi optimal apabila pengetahuan para pemakai atau pengguna jasa teknologi benar-benar memahami teknologi sehingga sasaran penerapan teknologi informasi tercapai.

Tujuan E-Government

1.        Good Governance

Good governance artinya tata pemerintahan yang baik. Terdapat tiga komponen yang ada dalam good governance yaitu pemerintahan, dunia usaha, dan masyarakat. Untuk menghindari penguasaan atau eksploitasi oleh salah satu komponen terhadap komponen lainnya, ketiga komponen tersebut harus dalam posisi sejajar dan saling kontrol. Apa yang terjadi jika salah satu komponen lebih tinggi? Apabila salah satu komponen lebih tinggi dari komponen yang lain maka akan terajdi dominasi kekuasaan atas dua komponen lainnya.

2.        Transparansi Publik

Transparansi publik yaitu kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara layanan publik untuk memenuhi kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan.

3.        Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas publik yaitu hak publik untuk memperoleh informasi. Maksudnya adalah hak publik untuk memperoleh informasi pertanggungjawaban, penyajian, pelaporan, dan pengungkapan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab pihak pemegang amanah.

Manfaat E-Government

1.        Meningkatkan transparansi publik dan akuntabilitas publik seperti dalam tujuan E-Government untuk mencapai good governance.

2.        Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholder yaitu masyarakat, kalangan bisnis, dan industri terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang.

3.        Mengurangi total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun stakeholder untuk keperluan aktivitas sehari-hari.

4.        Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang secara tepat dan tepat dapat menjawab permasalahan yang dihadapi beriringan dengan perubahan global dan trend yang ada.

5.        Mengikutsertakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan publik secara merata dan demokratis.

Keunggulan E-Government

1.        Pelayanan lebih baik

2.        Peningkatan efisiensi

3.        Peningkatan transparansi

4.        Penyediaan informasi yang lebih baik

Perkembangan E-Government saat ini

Perubahan karakteristik layanan online :

1.        Jenis semakin bervariasi, yaitu semakin banyaknya layanan di bidang-bidang yang terus bertambah.

2.        Melibatkan semakin banyak pihak dengan interaksi yang semakin kompleks.

3.        Layanan-layanan yang bersifat kontemporer (baru).

Interaksi penyedia – pemakai

Internet memungkinkan penyedia dan pemakai berhubungan secara langsung (direct communication).

1.        Menghilangkan pihak-pihak “perantara” misalnya distributor dan penyalur.

2.        Mengurangi biaya, waktu, dan usaha bagi kedua belah pihak.

3.        Dapat menimbulkan “konflik saluran” (channel conflicts) yaitu sebuah saluran komunikasi yang lain. Contoh : penjualan online mengurangi omzet penjualan offline.

Hubungan satu - satu

Meskipun penyedia layanan dapat melayani banyak pemakai, tetapi tetap terjadi model komunikasi satu-satu (one-to-one) antara penyedia dan masing-masing pemakai. Komunikasi satu-satu bersifat personal atau individual.

Kepercayaan pemakai

1.        Kebenaran (correctness) informasi, yaitu informasi yang disampaikan sesuai dengan fakta.

2.        Akurasi informasi, yaitu informasi yang disampaikan memiliki derajat ketelitian yang cukup.

3.        Keterbauran (update) informasi, informasi yang terlalu lama tidak diperbarui juga dapat menurunkan kepercayaan, meskipun kebenaran dan akurasinya masih terjaga.

4.        Keamanan informasi, yaitu terkait dengan nilai ekonomis informasi.

Perubahan paradigma government

1.        Old Public Administration (1900an-sekarang)

-          Pelayanan publik menjadi domain negara

-          Partisipasi warga terbatas

2.        New Public Management (1980an-sekarang)

-          Ada privatisasi, berserah pada mekanisme pasar

-          Run government like a business

3.        New Public Service (2003-sekarang)

-          Perlunya kemitraan untuk penyelenggaraan pelayanan publik

-          Melayani, bukan menyetir

4.        New Public Governance (sekarang)

-          Konsep co-production

Realitas dilapangan menunjukkan bahwa hubungan antar actor dalam governance bukan saja sulit dibangun, tetapi juga antar actor terkadang masih sering memanipulasi satu sama lain. Kondisi ini memunculkan sebuah konsep penyediaan layanan publik yang kemudian diberi nama sebagai co-production. Asumsi dari pendekatan co-production adalah bahwa layanan publik yang dinikmati oleh warga negara akan semakin lebih baik mutunya manakala warga negara, terutama yang terhimpun dalam organisasi-organisasi milik warga negara, turut serta didalam proses layanan publik.

-          Konsep hybrid organization

Organisasi pemerintah dituntut untuk menjadi organisasi yang tangguh. Ini merupakan tujuan besar di balik konsep ‘organisasi hibrid’. Kunci untuk mencapai itu adalah dengan menciptakan organisasi yang sangat produktif, terutama inovasi. Produktivitas produk pertama-tama harus dimulai dari produktivitas ide-ide inovatif dan hubungan antar individu di dalam organisasi. Jika mungkin setiap kontak antar individu di dalam organisasi selalu merupakan kontak yang bersifat produktif, terutama dalam hal ide-ide inovatif.

-          Konsep kompetensi kunci

Kompetensi kunci seorang manajer publik jelas identik dengan kompetensi kunci dari seorang entrepreneur. Kompetensi yang tercakup dalam konsep entrepreneur adalah mampu menjadikan organisasi birokrasi yang dikelolanya menjadi kompetitif dan efisien dalam memproduksi layanan publik, sehingga menghasilkan laba bagi organisasi yang dikelolanya.

-          Konsep akuntabilitas

Akuntabilitas dalam konteks New Public Governance dipahami sebagai suatu relasi, sebagai suatu yang bersifat dua arah. Dalam sudut pandang ini, akuntabilitas adalah bagaimana membangun relasi, dan bukan sekedar bagaimana memberikan laporan pertanggungjawaban atau membuka akses informasi atau bahkan membuka akses kewenangan.

-          Konsep evaluasi

New Public Governance terhadap laporan-laporan evaluasi yang ada selama ini adalah bahwa apa yang dimuat di dalam laporan evaluasi oleh kaum professional merupakan laporan yang valid dengan sendirinya. Rendahnya inovasi di bidang layanan memperlihatkan bukan saja tak adaptasinya organisasi birokrasi, namun juga mencerminkan proses evaluasi yang dilakukan di dalam organisasi terhadap layanan-layanan yang disediakannya. Proses evaluasi tidak dilihat dalam konteks yang lebih luas, namun semata-mata berdasarkan kerangka yang dibuat secara eksklusif oleh kaum professional. Ini menghasilkan produk evaluasi yang sama sekali tak membantu sistem untuk meningkatkan kinerjanya dalam layanan publik.

Akuntan dan Teknologi

Kenormalan/standar/keseimbangan baru (new equilibrium/normal) akan tercipta jika terdapat perkembangan teknologi yang baru.

Perkembangan teknologi mengubah bisnis :

-            Bagaimana pendanaan atas bisnis à banyak asset yang akan berupa “teknologi”

-            Sumber daya yang dibutuhkan dalam bisnis, yaitu tidak banyak SDM, misalnya staf akuntansi

-            Membuat dan mengembangkan perusahaan baru yang berbasis virtual office/shop

-            Bagaimana cara menjual produk dan jasa, yaitu melalui online marketplace

Interaksi akuntan dan teknologi :

1.        Pekerjaan dasar yang dilakukan oleh akuntan (mencatat transaksi, mengolah transaksi, memilah transaksi) dapat diambil alih oleh penggunaan robotics and data analytics (big data). Penggunaan ini meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan.

2.        Teknologi ini didukung oleh standarisasi atas proses pengelolaan keuangan, standarisasi atas arsitektur system dan informasi (standardization of financial processes, system, and information architecture), maka banyak perusahaan besar telah mengembangkan teknologi ini.

3.        Profesi akuntan diremehkan terkait dampak teknologi terhadap pekerjaan akuntan.

4.        Harus dapat mengembangkan kompetensi yang penting bagi profesi akuntan misalnya data analysis, information technology development, dan leadership skills.

Tren informasi

Terjadinya Revolusi Industri 4.0 berimbas pada tren informasi yang terjadi dan berdampak langsung dengan kinerja akuntan :

1.        Artificial Intelligence

-          Modifikasi entri akun

-          Analisis kontrak

-          Identifikasi transaksi

2.        Blockchain

-          Merubah penilaian ekonomi dari asset

-          Rekonsiliasi pembukuan tidak diperlukan lagi

3.        Cyber Risk

-          Kontrol yang baru pada detection response dan resilience

-          Pendekatan eksternal yang dinamis

4.        Big Data Analytics

-          Menyediakan sumber baru data non-finansial

-          Membantu keputusan khusus dan menyediakan penilaian

-          Hard Evidence

Akuntansi di Masa Depan

1.        Data akuntansi berbasis cloud

2.        Akuntansi mendapat pengaruh kekuatan penggunaan big data

3.        Akuntansi akan menintegrasikan informasi keuangan non-tradisional dalam sistem modern

4.        Pekerjaan akuntansi bersifat efisien dan mobile

5.        Peran akuntansi berubah secara radikal

Masa Depan Akuntan

1.        Aplikasi mobile bagi kliennya, sehingga mereka bisa mengakses data akuntansi atau bisnisnya dari telepon genggam, tablet, atau smartphone.

2.        Mengelola data korporasi berbasis internet.

3.        Pengukuran dan penilaian biaya dan manfaat penggunaan teknologi, pada dunia cloud computing dan social networking.

4.        Akuntansi akan berkurang karena perangkat lunak sehingga akuntansi dijalankan secara mandiri.

5.        CFO harus memahami teknologi tidak sekedar manajemen keuangan.

6.        Jika tidak menggunakan teknologi, akuntan akan tertinggal.

7.        Audit laporan keuangan akan berbasis real-time, regulator dan auditor langsung menarik data secara otomatis dari sistem dan sensor melekat pada kegiatan operasional.

8.        Jika akuntan tidak ahli dalam informasi, maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi akuntan.

9.        Akuntan adalah expert dalam bidang penyedia informasi keuangan à teknologi informasi menjadi kebutuhan pokok.

Empat langkah akuntan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 :

1.        Awareness

Menjadi aware terhadap perkembangan revolusi industri 4.0 dengan melihat kesempatan yang akan muncul.

2.        Education

-          Memberi tekanan pada industri pendidikan untuk membuat kurikulum yang relevan bagi mahasiswa akuntansi untuk menyesuaikan dengan konektivitas digital.

-          Contohnya : diberi pengetahuan tentang efek sosial dari intelligent systems dan bagaimana menghadapinya.

-          Mengadakan pelatihan-pelatihan tertentu, seperti pelatihan koding, menajemen informasi dalam shared platforms, dan keperluan real-time accounting pada stakeholders.

3.        Professional Development

Meningktatkan kinerja organisasi profesi beserta program-program pengembangan profesionalnya untuk melakukan presentasi online maupun face-to-face tentang perkembangan revolusi industri 4.0 dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak bagi anggota organisasi profesi.

4.        Reaching Out

-          Akuntan memiliki kontrol kurang atas data-data.

-          Lingkungan transdisciplinary mix of advisers, contohnya environmental accounting sangat bergantung pada informasi fisik yang diperoleh di bawah tanggung jawab para engineers, konektivitas antara engineers dan akuntan harus terbangun agar informasi akuntansi didapat dan dijaga dengan baik.

Post a Comment

Previous Post Next Post