Kerangka Konseptual Pengembangan Hipotesis


Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah gambaran/skema/bagan yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, atau kerangka konsep merupakan kerangka berpikir yang membentuk teori, dengan menjelaskan keterkaitan antar variabel yang belum diketahui.

Kerangka konsep merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang akan diteliti.

Tujuan kerangka konseptual

Tujuan dibuatnya kerangka konsep adalah untuk memberkan pedoman dalam penyusunan dan juga penyajian laporan secara umum atau general.

Pengembangan dalam membuat kerangka konseptual :

1.         Tujuan dilakukan penelitian

2.         Bagaimana proses penelitian dilakukan?

3.         Apa yang diperoleh dari penelitian tersebut?

4.         Untuk apa hasil penelitian tersebut?

Pengembangan Hipotesis

Hipotesis berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah ” dan “thesa ” yang artinya ”kebenaran ”, jadi hipotesa adalah pernyataan tentang suatu dalil atau kebenaran yang belum terbukti secara ilmiah . Dengan kata lain hipotesa adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian.

Fungsi hipotesis :

1.         Membantu proses pengujian kebenaran suatu teori.

2.         Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori.

3.         Memperluas pengetahuan tentang suatu gejala yang sedang diteliti.

Jenis-jenis hipotesis :

Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :

1.         Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha)

Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok hipotesis yang kemungkinan benar. Jika hipotesis null ditolak berupa terdapat perbedaan dan terdapat hubungan.

2.         Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho

Hipotesa nol sering untuk menguji populasi apakah tidak terdapat perbedaan atau apakah tidak terdapat hubungan.

Karakteristik hipotesis yang baik :

1.        Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.

2.        Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.

3.        Hipotesis harus dapat diuji.

4.        Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.

5.        Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Bentuk-bentuk hipotesis :

1.        Hipotesis Deskriptif

Merupakan jawaban sementara terhadap 2 masalah deskriptif yang berkenaan dengan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih.

2.        Hipotesis Komparatif

Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif (perbandingan). Membandingkan dua populasi/sampel yang berbeda namun dalam variabel yang sama atau membandingkan dua kejadian yang berbeda waktu namun variabel sama.

3.        Hipotesis Asosiatif

Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalahyang menanyakan hubungan antara dua atau lebih variabel.

 



 

Post a Comment

Previous Post Next Post