UTS Teori
Akuntansi (AK043)
1.
Prinsip
Going Concern à
Prinsip ini menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan
operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yang
sedang berlangsung. Perusahaan dianggap akan hidup dan beroperasi untuk jangka
waktu yang tidak terbatas.
Contoh : Adanya biaya depresiasi dan akumulasi depresiasi untuk menurunkan nilai asset tetap secara bertahap dari periode ke periode.
3.
Bukti dalam
akuntansi :
a. Corroborative evidence à seluruh dokumen yang
sah termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil rapat, konfirmasi,
pernyataan, hasil tanya jawab, laporan pengamatan, dan hasil inspeksi.
b. Underlying Accounting Data à seluruh catatan dalam bentuk buku-buku, jurnal, neraca lajur, laporan keuangan, dan lain-lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan.
4.
Sejarah penemuan
metode pencatatan double entry
·
Luca Pacioli tahun 1494 menerbitkan buku Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni
et Proportionalita yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan.
·
Bahan atau material
(sesuatu yang dibutuhkan untuk bekerja) terdiri dari kekayaan pribadi,
modal, berdagang, dan kredit.
·
Bahasa atau language
(media yang menjelaskan tentang bahan) terdiri dari :
a. Tulisan, yang berarti
pencatatan
b. Uang, sebagai media
pertukaran yang dominan
c. Arithmatic, yaitu perhitungan atau akuntansi
5.
Perkembangan
profesi akuntansi di Indonesia
·
Dikeluarkannya UU No. 34/ 1954, yakni pemerintah
mengatur mereka yang berhak memakai gelar Akuntan hanyalah mereka yang lulus
dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh
Panitia Persamaan Ijasah Akuntan.
·
PPA (Pusat
Pengembangan Akuntansi) sebagai lembaga dibawah konsorium Ilmu Ekonomi bertugas
:
a. Mengintegrasikan satu
pola pendidikan akuntansi, yaitu pola Amerika
b. Sebagai Pelaksana
Ujian Nasional Akuntan bagi peserta yang berasal dari lulusan Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi dari Universitas negeri maupun swasta yang belum memenuhi
persyaratan memakai gelar Akuntan.
·
IAI dengan dukungan Depkeu RI menyelenggarakan Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dengan tujuan untuk menguji kemampuan akuntan
untuk berpraktik sebagai Akuntan Publik. Mata kuliah yang diajukan :
a.
Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan
b.
Auditing dan Jasa Profesional Akuntan Publik Lainnya
c.
Akuntansi Manajemen dan Manajemen Kauangan
d.
Sistem Informasi Akuntansi
e.
Perpajakan dan Hukum Komersial
·
IAI sebagai organisasi profesi telah memfasilitasi
anggotanya untuk selalu mempertahankan dan meningkatkan kompetensi profesionalnya,
terdiri dari 3 unsur :
a. Keterampilan
Profesional
b. Pengetahuan
Profesional
c. Etika Profesi
· Sedangkan publikasi berkala IAI adalah News Letter untuk kalangan profesi, dan majalah bulanan Media Akuntansi.
6.
Mengapa sistem
pencatatan di Indonesia berbalik ke sistem Amerika?
·
Perkembangan
akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut sistem kontinental sama seperti
yang dipakai Belanda. Sistem kontinental ini disebut juga Tata Buku atau
Pembukuan yang sebenarnya tidak sama dengan akuntansi.
·
Seiring
perkembangan, selanjutnya tata buku mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia,
orang atau perusahaan semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang
berasal dari Amerika, disebabkan oleh :
a. Pada tahun 1957, adanya konfrontasi Irian
Barat antara Indonesia-Belanda yang membuat seluruh pelajar Indonesia yang
sekolah di Belanda ditarik kembali dan dapat melanjutkan kembali studinya di
berbagai negara (termasuk Amerika) terkecuali negara Belanda.
b. Hampir sebagian besar mereka yang berperan
dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika
dan menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia. Sehingga sistem ini
lebih dominan digunakan daripada sistem Kontinental atau Tata Buku di
Indonesia.
c. Dengan adanya sistem akuntansi Anglo Saxon,
Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia membawa dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi.
·
Selain itu
terdapat beberapa perbedaan istilah antara tata buku dan akuntansi :
a. Istilah “perkiraan” menjadi “akun”
b. Istilah “neraca lajur” menjadi “kertas kerja” , dan lain-lain.
7.
Unsur-unsur
kerangka dasar akuntansi keuangan
a. Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi (decision
making). Asumsi dasar dari Laporan Keuangan menurut PSAK adalah dasar
akrual dan kelangsungan usaha.
b. Karakteristik Kualitas
Dimaksudkan untuk meningkatkan
manfaat informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga lebih berguna
bagi para pemakainya. Karakteristik kualitas laporan keuangan adalah dapat dipahami, relevan, materialitas,
keandalan (reliabilitas, faithful representation)
tidak menyesatkan, penyajian jujur, substansi mengungguli form (dokumen),
netralitas, pertimbangan sehat (prudence),
kelengkapan, dapat dibandingkan.
c. Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan (recognition)
berarti proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta
kriteria pengakuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dalam laporan
neraca dan laba rugi, yaitu :
-
Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan
-
Pos tersebut mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan andal
Pengukuran
adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur
laporan keuangan dalam neraca atau laporan laba rugi. Metode pengukuran yang
dikenal adalah biaya historis (historical cost), biaya kini (current cost), nilai realisasi (realizable atau settlement value), nilai sekarang (present value).
d.
Konsep dan
Pemeliharaan Modal
Konsep
modal berarti bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusahaan adalah aktiva dikurangi
kewajiban. Konsep pemeliharaan modal merupakan konsep perhitungan laba. Laba dianggap harus memperhitungkan bahwa
modal yang diinvestasikan harus terpelihara. 2 konsep pemeliharaan modal :
- Pemeliharaan modal keuangan à Dianggap sebagai laba jika jumlah aktiva finansial
bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial aktiva bersih pada awal
periode setelah memasukkan kembali setiap distribusi dari dan kepada pemilik.
- Pemeliharaan modal fisik à Dianggap laba jika kapasitas produksi fisik atau kemampuan usaha fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisik pada awal periode setelah memasukkan kembali distribusi dari dan kepada pemilik selama periode itu.
8.
Metodologi
perumusan teori
a. Pragmatis à hubungan pragmatis
berkaitan dengan pengaruh kata-kata, simbol terhadap manusia. Akuntansi
dianggap memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang. Teori akuntansi
dianggap harus bermanfaat bagi pengambil keputusan sehingga informasi akuntansi
juga harus sesuai dengan kebutuhan para pengambil keputusan ini.
b. Deduktif à perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat
dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya dari rumusan dasar ini diambil
kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan.
c. Deskriptif (Pragmatic)
è Teori akuntansi
mencoba menjawab pertanyaan “APA”. Akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak
dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat
menjelaskan atau descriptive.
Metode ini menjelaskan dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang,
dan juga mengamati perilaku akuntan dalam berhubungan dengan prinsip akuntansi
yang berlaku.
d. Otoriter à Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktik akuntansi.
9.
Tujuan APB statement No. 4 :
·
Tujuan khusus
è Untuk menyajikan
laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainya
secara wajar sesuai dengan GAAP.
·
Tujuan Umum
a. Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban
perusahaan.
b. Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba.
c. Menaksir
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d. Memberikan
informasi yang diperlukan lainya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan
informasi relevan lainya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
·
Tujuan kualitatif
a. Relevan
b. Dapat dipahami
c. Dapat diperiksa
d. Netral
e. Tepat waktu
f.
Dapat dibandingkan
g. Lengkap
10. Kualitas utama laporan keuangan :
a. Relevan
(Relevances)
à relevannya suatu
data atau informasi diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat.
b.
Dapat diuji (Understandability)
à perlunya
pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran dari data tersebut.
c.
Dapat dimengerti
(Verifiability) à suatu data atau
informasi yang diberikan harus mudah dimengerti agar tidak terjadi kesalahan.
d.
Netral (Neutrality) à laporan keuangan
atau informasi keuangan itu diarahkan pada kepentingan umum dan tidak
bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.
e.
Tepat waktu (Timeliness) à informasi harus
diserahkan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
f.
Lengkap (Completeness) à standar itu
menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting dan penyajian
fakta secara jelas agar tidak menyesatkan pemakainya.
g.
Dapat dibandingkan (Comparability) à informasi
akuntansi harus memiliki prinsip sama baik suatu perusahaan dengan perusahaan
lain.