Pengantar Teori
Akuntansi dan Proses Akuntansi
A. Pengertian Teori Akuntansi
Menurut Harahap (2008:2) Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul.
B. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah alat mengukur alat pertanggungjawaban sekaligus sistem informasi. Yang diukur adalah aktivitas ekonomi yang memiliki sifat-sifat yang sudah maju bukan aktivitas ekonomi yang masih kuno, misalnya masih menggunakan sistem barter.
C. Sifat Dasar Teori Akuntansi
Dalam APB Statement No.4 :
1Accounting Entity
2.Going Concern
3.Measurment
4.Time Period
5.Monetery Unit
6.Accrual
7.Exchange Price
8.Approximation
9.Judgement
10. General Purpose
11. Interrelated Statemen
12. Substance Over Form
13. Materiality
Sifat-sifat lain dalam akuntansi
(keuangan) :
1.Laporan Historis à laporan yang pada hakikatnya
mencatat informasi yang sudah terjadi
2.Classification à informasi melalui laporan keuangan
diklasifikasikan sesuai dengan sifat dasar akuntansi
3.Summarization à transaksi dan kejadian yang sama
dalam perusahaan diklasifikasikan menurut metode tertentu
4.Measurement Basis à pengukuran yang digunakan dalam
akuntansi
5.Verifiability à setiap informasi dalam laporan
keuangan harus ditelusuri sampai ke bukti-bukti
6.Conservatism à perusahaan biasanya memiliki
kejadian yang belum pasti
7.Technical Terminology à istilah dalam laporan keuangan
D. Siklus Akuntansi
Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak
terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai
dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di
input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi
laporan keuangan.
1.Transaksi atau Bukti
è
Setiap
kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan, utang, dan modal) dan hasil
usaha perusahaan/lembaga. Setiap transaksi harus memiliki bukti (avidence).
Bukti yang dapat mendukung laporan keuangan :
-
Corroborative
evidence à seluruh dokumen yang sah
-
Underlying
accounting data à seluruh catatan dalam bentuk buku
2.Buku Jurnal
è
Dalam
menggunakan buku jurnal ini perusahaan dapat menempuh dua cara :
-
Perusahaan
hanya memiliki satu jurnal yang disebut general jurnal
-
Perusahaan
menggunakan jurnal khusus dan jurnal umum
3.Buku Besar
è
Buku
besar sering disebut pemikiran, akun, item, pos, dll. Buku ini merupakan tempat
menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal.
Klasifikasi perkiraan :
a.
Menurut
laporan keuangan : perkiraan aktiva, utang/kewajiban, modal, biaya, penghasilan
b.
Menurut
pengakuan jurnal : perkiraan aktiva dan biaya
c.
Menurut
pemecahannya : perkiraan control, pembantu, dll
4.Neraca Lajur
è
Untuk
memudahkan dalam menyusun laporan keuangan. Neraca lajur memiliki beberapa
lajur :
-
Neraca
percobaan
-
Neraca
saldo
-
Jurnal
penyesuaian
-
Lajur
laba rugi
-
Lajur
laba ditahan
- Lajur neraca
5.Laporan Keuangan
a.
Daftar
neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu
b.
Perhitungan
laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/rugi perusahaan pada
periode tertentu
c. Laporan arus kas
E. Pendekatan Teori Akuntansi
1.Pendekatan Pajak
è
Akuntansi
pajak tidak begitu tertarik pada pengukuran penghasilan suatu perusahaan
dibandingkan dengan penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak.
2.Pendekatan Legal
è
Menyarankan
untuk memperoleh pendapatan hukum (legal).
3.Pendekatan Etika
è
Menekankan
konsep-konsep keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairnes).
4.Pendekatan Ekonomi
-
Makro
Ekonomi à menjelaskan pengaruh prosedur
pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada
tingkatan yang lebih luas dari pada perusahaan, seperti industri atau
perekonomian nasional.
-
Mikro
Ekonomi à menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan
alternatif dan aktivitas ekonomi pada tingkatan perusahaan.
5.Pendekatan Perilaku
è
Relevansi
informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku
berbagai individu atau kelompok sebagai akibat dari disajikannya informasi
akuntansi.
6.Pendekatan Struktural
è
Memfokuskan
pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Para akuntan mencoba untuk
mengklasifikasikan transaksi-transaksi yang serupa dengan cara yang serupa atau
formalnya mengupayakan konsistensi dalam mencatat dan melaporkan transaksi.