Teori Akuntansi



1.        Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang digambarkan dalam bentuk dalil-dalil yang disimpulkan dari fenomena dan disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang berlaku secara umum.

2.        Metode Perumusan Teori :

a.      Metode Deskriptif (Pragmatic)

è Teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan “APA”. Akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive. Metode ini menjelaskan dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang, dan juga mengamati perilaku akuntan dalam berhubungan dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

è Contoh : Inventory of General Accepted Accounting Principle for Business Enterprises, APB Statement no. 4, tokoh skinner dan Ijiri.

b.      Metode Normatif

è Teori akuntansi mencoba menjawab pertanyaan “Apa yang semestinya”. Akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti, tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak. Metode ini berguna dalam hal membahas isu true income dan decision usefullness.

è Contoh yang menggunakan metode ini : Moonitz, Sprouse, and Moonitz, A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dari AAA, Edward and Bell, Chambers.

c.       Metode Positive

è Suatu metode yang diawali dari suatu teori atau metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum. Metode ini mengembangkan teori untuk menjelaskan fenomena dan dilakukan penelitian secara terstruktur dan peraturan yang standar dengan melakukan perumusan masalah , penyusunan hipotesis, pengumpulan data dan pengujian statistik ilmiah.

3.        Hubungan antara para pemakai laporan keuangan, fenomena sosial, prinsip akuntansi dan teori akuntansi :

Berbicara mengenai teori akuntansi, yang dimaksudkan adalah kristalisasi fenomena yang dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat (preposition) yang disimpulkan dari fenomena interaksi bisnis entities dan pemakai laporan keuangan. Berdasarkan pernyataan ini maka semestinya teori itu harus melihat dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan evolusi dari interkasi pemakai laporan keuangan dan situasi bisnis. Pemakai laporan keuangan menentukan tujuan laporan keuangan. Mereka inilah yang diminta pendapatnya untuk apa mereka menggunakan laporan keuangan. Dari pendapat ini para ahli merumuskan postulat, konsep, prinsip dasar, dan akhirnya dijabarkan teknik pencatatan akuntansi. Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan suatu set prinsip yang logis yang saling terkait yang membentuk kerangka umum sebagai rujukan untuk menilai dan mengembangkan praktik akuntansi yang baik.

4.        Akuntansi sosial (social accounting) muncul dalam praktik akuntansi karena akuntansi sosial berperan dan menjalankan fungsinya sebagai  bahasa bisnis yang mengakomodasi masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh perusahaan, sehingga pos-pos biaya sosial yang dikeluarkan kepada masyarakat dapat menunjang operasional dan pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.

5.        Faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan kebijakan akuntansi :

a.      Teori Akuntansi

Teori akuntansi dikembangkan dan disaring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset utama berasal dari akuntan pendidik, kantor akuntan publik dan sektor industri swasta. Standar dan pernyataan atau ketetapan lainnya yang dihasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan akan diintegrasikan dan diterapkan dalam praktek pada tingkat organisasi. Kemudian sebelum laporan keuangan dihasilkan, auditor akan menjelaskan fungsinya sebagai fungsi pengendalian yaitu memastikan adanya kecocokan antara praktik akuntansi dengan berbagai ketentuan akuntansi yang ada. Setelah itu,barulah laporan keuangan yang telah diaudit ini akan diterbitkan dan disajikan kepada para pemakai (user).

b.      Faktor Politik

Maksud dari faktor politik adalah pihak-pihak yang merupakan subjek dimana ketentuan dan berbagai regulasi dihasilkan.

c.       Kondisi Ekonomi

Tingkat inflasi yang tinggi, terjadi pada tahun 1970 an dimana FASB mengharuskan pada perlunya pengungkapan atas informasi mengenai perubahan harga adalah salah satu contoh klasik dari kondisi ekonomi yang berimplikasi pada pembuatan kebijakan.

6.        Metodologi perumusan teori :

a.      Dogmatic Approach

è suatu pernyataan atau teori dapat disebut benar jika pihak yang menyampaikannya memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran itu dan tidak perlu diuji lagi. Sumber dogma ini misalnya berasal dari keyakinan, karisma seseorang, agama, jabatan, indoktrinasi. Contoh beberapa lembaga yang dikenal otoritasnya dalam melahirkan teori akuntansi misalnya AAA, FASB, IAI.

b.      Behavioral Approach

è Menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi. Metode ini didasarkan pada pandangan ilmiah tentang tingkah laku.

c.       Makro Ekonomi

è Perumusan teori akuntansi menekankan pada kontrol perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teknik akuntansi. Dalam pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional.

d.      Otoriter

è Yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktik akuntansi.

e.      Deduktif

è Perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan selanjutnya dari rumusan dasar ini diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan.

f.        Etik

è Perumusan teori akuntansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan, dan kebenaran. Dalam metode ini standar dasarnya etika, metodenya logis dan coherent dan pengujian terakhir atas rumusan teorinya didasarkan penerapannya di lapangan.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post